Sabtu, 11 Juli 2015

Kuliah Lapangan PT Air Mancur

Yeaaaaay kali ini saya menampilkan hasil laporan kuliah lapangan di PT Air Mancur..
Tapi kali ini saya hanya bahas langsung ke proses di lapangannya ya guys...
Silahkan ...
Semoga bisa bermanfaat guys..



  •   Apa saja sih peralatan di PT. Air Mancur?


Peralatan yang terdapat di Pabrik Jamu PT. Air Mancur:
1. Alat atau mesin yang memadai yang diperlukan untuk pencucian dan penyortiran
2. Alat atau mesin penyaring simplisia.
3. Alat atau penyaring pembuat serbuk
4. Peralatan bentuk sediaan serbuk, seperti alat/ mesin penakar serbuk.



  • This is yeaaaaaaahhhh proses produksinya guyss


Pembuatan jamu di Pabrik Jamu PT. Air Mancur, terdiri dari :

1. Penyiapan bahan baku
Penyiapan dari pemasok antara lain pedagang, khususnya petani yang merupakaan binaan perusahaan dengan membawa sampel simplisia dengan ketentuan kadar air sekitar 10% selanjutnya diperiksa yaitu Pemeriksaan oganoleptik dan laboratorium. Pemberian label, Pencatatan, Pengeluaran FIFO (First In First Out).
Pemeriksaan kadar air simplisia dilakukan pada saat pemasok menawarkan sampel bersamaan dengan pemeriksaan mutu di laboratorium fitokimia dan fitoterapi. 

2. Pengolahan bahan bakal jamu
a) Sortasi
Sortasi (dilakukan secara manual) adalah suatu kegiatan untuk menghilangkan suatu kotoran atau benda-benda lain yang ada pada bahan. Sortasi dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan bahan baku dan kotoran yang terbawa pada saat penerimaan awal, misalnya kotoran tersebut berupa tanah, kerikil, debu atau benda asing lainnya dan bahan baku yang tidak sesuai SAM juga dipisahkan dan begitu juga dengan bahan yang cacat, bahan yang berjamur.

b) Pencucian
Bahan yang digunakan kira-kira 65 % mengalami proses pencucian ulang guna menhilangkan pencemar fisik dan khemik serta menurunkan angka mikrobiologinya. Air yang dipergunakan untuk pencucian diberi desinfektan berupa kaporit sebanyak 0.05-0.09 % yang diperhitungkan air pencucian tersebut mengandung sisa khlorin bebas kira-kira 10 ppm. Dengan demikian, pencucian yang dilakukan di PT. Air Mancur terdiri dari 2 tahap. Pencucian pertama dengan air bersih dilakukan sebanyak tiga sampai berulang kali mengunakan bak bertingkat. Sedangkan untuk  pencucian kedua mengunakan cairan disenfektan. Pencucian dilakukan guna menghilangkan sisa-sisa pestisida.
c) Pengeringan
Pengeringan yang dilakukan di PT. Air Mancur digunakan  pada bahan yang mengalami proses pencucian. Bahan-bahan tersebut  adalah umbi-umbian, akar-akaran dan jenis rimpang. Tujuan dari proses pengeringan adalah untuk menghasilkan keseragaman kadar air dari bahan-bahan tersebut yaitu kurang dari 10%. Pengeringan dilakukan dengan menggunakan mesin oven yang berbentuk gerbong kereta api pada suhu 70⁰C dengan waktu 4-5 jam.
d) Penggorengan. 
Penggorengan yang dilakukan pada bahan baku adalah jenis  goreng sangrai yaitu penggorengan tanpa memakai minyak. Contoh  bahan yang disangrai antara lain botor dan kedawung. Proses  penggorengan kedawung bertujuan untuk mengelupas kulit. Penyimpanan bahan dilakukan didalam gudang yang bersih (steril) denagn kondisi yang kering,tidak terlalu panas dan bebas dari hama gudang yang kemudian diracik sesuai dengan komposisi.
e) Pengecilan Ukuran (Crusher)
Pengecilan ukuran dalam mesin crusher bertujuan untuk memenuhi standar keseragaman  bahan dan untuk memudahkan proses selanjutnya. Pengecilan ukuran  dilakukan agar bahan mempunyai ukuran yang sama. 

3. Pengolahan 
Pengolahan terdiri dari penggilingan; pengayakan; pengadukan (homogenitas) dalam mesin mixing menjadi produk setengah jadi.

4. Pembentukan Produk bentuk pil/tablet/kapsul
Proses pembentukan produk berupa pil/tablet/kapsul dilakukan dalam mesin ekstraktor antara lain bahan dimasukan dalam kantong transparan dengan berat 15 kg,pada mesin ekstraktor,sari diambil dari bahan yang berbentuk kental selanjtnya diletakkan dalam loyang yang berbentuk segi empat. Dikeringkan memakai oven dengan suhu 70⁰C dalam waktu 4-6 jam hingga membentuk lempengan tipis. Digiling dalam mesin giling ekstrak kemudian dilakukan proses pencampuran. Produk dibentuk sesuai dengan kebutuhan. Kapasitas produk dalam sehari dengan menggunakan mesin ekstraktor menghasilkan 1,5 ton ekstrak atau sekitar 3.000 liter ekstrak per jam. Melakukan penyortiran untuk produk yang tidak sempurna.Kemudian dibungkus didalam mesing filling.Selanjutnya pemeriksaan qualitiy control. Pemeriksaan dimaksud mencakup pengujian farmakologi dan toksikologi dengan menggunakan hewan uji seperti tikus putih.

5. Standarisasi Bahan
Mutu bahan yang diperoleh perusahaan sangat bervariasi. Oleh karena itu untuk mendapatkan bahan siap racik yang memenuhi kadar standar (Standar Air Mancur) dilakukan standarisasi bahan yang pada prinsipnya mencampur secara homogen bahan dengan kadar yang berbeda hingga diperoleh kadar akhir yang memenuhi Standar Air Mancur. Bahan hasil standarisasi ini dimantapkan dengan pemeriksaan ulang kadar bahan hasil pencampuran yang secara teoritis kadar akhirnya telah memenuhi standar, maka perlu dilakukan pencampuran ulang dengan bahan yang berkadar tinggi.

6. Pengemasan
Pengemasan primer, Pengemasan sekunder, Pemberian label, dan pengemasan kebenaran produk, Pendistribusian ke gudang Finish Goods.
Proses Pengolahan simplisia menjadi produk jamu mutlak dilakukan untuk mendapatkan bahan siap racik yang memenuhi Standar Air Mancur dan merupakan syarat utama untuk menghasilkan fitoterapi. Untuk semua jenis simplisia perusahaan menetapkan standar yang berbeda-beda satu dengan lain, tergantung khasiat masing-masing.




  • Lalu bagaimana pengendalian mutu di PT Air Mancur???

 Pengendalian Mutu Bahan Baku PT. Air Mancur

1. Pemeriksaan Mutu
Bahan baku yang berupa Simplisia yang ditawarkan oleh levensiar  kepada perusahaan akan dilakukan pemeriksaan keaslian atau kemurnian bahan, kandungan berkhasiat dalam bahan, kadar air, kandungan minyak atsiri, kadar tanin, kandungan abu tak larut dalam air dan sari dalam etanol. Jika memenuhi syarat maka bahan baku akan diterima oleh perusahaan dalam jumlah yang besar. Kemudiaan dilakukan pemeriksaan yang kedua bahan yang lolos pada pemeriksaan ini akan masuk ke gudang kantor. Sebelum masuk proses produksi bahan yang disortasi, untuk bahan yang lolos akan digunakan untuk proses selanjutnya. Sedang yang tidak lolos dibuang.

2. Sortasi dan pencucian.
Sortasi bertujuan untuk memisahkan bahan baku yang cacat untuk  diperoleh bahan yang baik. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang terbawa oleh bahan baku pada saat pengangkatan dan penyimpanan. Pencucian dilakukan 2-3 kali tergantung dari tingkat kekotoran bahan tersebut. Pencucian di PT. Air Mancur melakukan pencucian bahan baku yang digunakan untuk bahan jamu dengan dua tahap pencucian dengan air bersih dan pencucian dengan desinfektan.

3. Formalinisasi
Formalinisasi dilakukan digudang kantor tempat penyimpanan bahan baku yang baru diterima dari pemasok. Biasanya dilakukan setiap  2 minggu sekali dengan cara memanaskan kristal formalin diatas kompor  listrik dalam ruang tertup selama 10 jam. Tujuan formalinisasi adalah membunuh mikroorganisme, serangga, dan mengusir hewan pengganggu. Setelah dilakukan formalinisasi akan dilakukan pemeriksaan oleh laboratorium mikrobiologi. Jika formalin tidak kontak langsung dengan bahan baku maka dianggap tidak bahaya.

4. Fumigasi.
Fumigasi akan dilakukan sesekali ketika ada permintaan. Tujuan  fumigasi adalah untuk membunuh serangga dan tikus. Fumigasi yang  dilakukan di PT. Air Mancur menggunakan fastototiksin dalam bentuk tablet.

5. Penggudangan.
Bahan yang telah dibeli disimpan dalam gudang untuk menunggu proses selanjutnya. Pengendalian mutu yang dilakukan dengan cara pengaturan keluar masuk bahan baku. Di PT. Air Mancur menggunakan metode FIFO. Penggunaan bahan baku juga tidak langsung bersentuhan dengan lantai tetapi ditaruh diatas kayu. Selain pengendalian mutu diatas masih banyak pengendalian- pengendalian mutu yang lain yaitu Pengendalian mutu proses yang mencakup proses penggilingan, proses pengayakan, proses pencampuran, proses pemeriksaan laboratorium, pembuatan adonan, dan pengemasan dan proses pengendalian mutu produk dan keamanan.

Untuk hasil produk jamu PT. Air Mancur terdiri dari beberapa jenis berupa cair,serbuk, pil,tablet dan serbuk. Untuk produk jamu yang diinginkan dibedakan pada proses pembentukan produk sesuai dengan bentuk yang diinginkan setelah melewati tahap pencampuran (mixing). 



  • Kalau limbahnya gimana????

Proses pengolahan jamu dalam bentuk serbuk menghasilkan limbah berupa limbah padat dan gas. 

a) Limbah padat adalah ampas jamu yang dihasilkan dari proses penggilingan simplisia maupun penyaringan serbuk jamu.
b) Limbah berupa gas adalah asap yang dikeluarkan dari mesin penggerak pada saat proses penggilingan dilakukan. Dari proses pengolahan jamu ini tidak dihasilkan limbah cair karena bahan baku simplisia sudah diterima dalam bentuk kering sehingga tidak perlu dicuci lagi.
c) Untuk limbah cairnya sendiri diolah dalam unit instalasi pengolahan limbah cair secara aerob maupun an-aerob.

Dampak lingkungan lain yang terjadi adalah suara bising (polusi suara) yang diakibatkan oleh mesin penggerak yang sedang dijalankan. Ampas jamu yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan sekitar karena dimasukkan ke dalam karung. Ampas ini dapat dijual kembali (untuk pakan ternak atau pemanfaatan lain). Limbah asap dan suara bising yang dihasilkan oleh mesin penggerak dapat dikurangi dengan membuat pipa cerobong yang tinggi sekitar 5 meter sehingga tidak mengganggu masyarakat sekitar. Kenyataannya asap yang dihasilkan tidak pekat dan suara yang ditimbulkan pun tidak terlalu bising. Pada lokasi usaha tercium aroma jamu dari proses penggilingan dan ceceran serbuk jamu yang senantiasa dibersihkan secara berkala. Secara umum, industri ini tidak memberikan dampak lingkungan yang mengganggu ataupun berbahaya bagi masyarakat sekitar lokasi usaha.



Daftar pertanyaan :
1. Mengapa suhu yang digunakan untuk pengeringan bahan  C?
Jawab :
Karena pada suhu  C bahan yang dikeringkan tidak akan rusak kandungannya, tujuan dari pengeringan ini hanya untuk mengurangi kandungan air yang ada di dalam bahan agar tidak lebih dari 10%. 
2. Berapa lama waktu yang digunakan pada saat pengeringan?
Jawab :
Waktu yang digunakan pada saat pengeringan berkisar antara (4 – 5) jam, tergantung pada bahan yang digunakan untuk pengeringan, karena setiap bahan memiliki kadar air yang berbeda – beda.
3. Apa akibatnya apabila suhu pada saat pengeringan berkurang atau berlebih?
Jawab :
Apabila suhu yang digunakan kurang dari  C maka didalam bahan masih mengandung cukup banyak kandungan airnya, yang dapat mengakibatkan tumbuhnya jamur sehingga bahan menjadi rusak. Sedangkan, jika suhu yang digunakan berlebih maka dapat merusak komposisi yang terdapat didalam bahan.
4. Bagaimana menentukan tanggal kadarluarsa dari bahan alami?
Jawab :

Tergantung dari jenis kandungan bahan baku yang digunakan atau bisa juga di uji dengan cara membandingkan produk yang terkena sinar matahari secara langsung dengan produk yang tidak terkena matahari, disitu dapat dibandingkan berapa lama produk tersebut dapat rusak.


WOkeeeee semoga bermanfaaat..
Teknik Kimiaaa Jayaaaa... :)















Tidak ada komentar:

Posting Komentar